Apa Bisa Berjodoh Tanpa Pacaran?
Gue
jadi inget yang dibilang sama temen beberapa tahun silam. Namanya juga cowok
udah dewasa, pasti omongannya gak jauh dari perempuan, kan? Bedanya kalau yang
otaknya ngeres bakal diomongin hal yang juga ngeres, kalau mereka yang bersih
hatinya, pasti bertanya hal yang sewajarnya.
Temen
: “Ndu, lo nanti bakal ta’aruf gitu ya?”
Gue
: “Pengennya sih gitu brur, tapi gak
tahu liat nanti aja. Semoga bisa dengan cara yang baik!”
Temen
: “Kalau gue sih sepakat aja Ndu dengan ta’aruf gitu. Cuma guenya aja yang belum
percaya banget. Nikah tanpa kenal dulu sama orangnya”
Gue
: “ oh gitu ya! (Mikir dalam hati”
Pembicaraan
itu tiba-tiba terulang lagi di ingatan. Tapi kondisinya berbeda dengan saat
pembicaraan itu sedang terjadi. Sekarang gue udah nikah (Alhamdulillah) dan pun
dengan izin Allah caranya gak lewat pacaran kaya anak muda zaman sekarang. Kok
bisa?
Makanya
gue mau berbagi lewat tulisan ini. Tenang gue gak berharap kalian akan
terinspirasi terus maksa buat diikutin. Tugas gue dan istri adalah mengajak,
karena banyak pertanyaan serupa yang dilontarkan. Sepertinya ini akan menjadi
menarik kalau akan diulas step by step tentang ta’aruf itu sendiri. Buat kalian
yang wanita jangan khawatir, karena kami akan mengulas dari dua perspektif
(lelaki dan perempuan). Semoga abis ini gak geli ya sama kata-kata ta’aruf.
Karena mereka yang melakukan proses ini bukan sok suci kok. Gue sama istri juga
sedang belajar menjadi lebih baik, karena nikah adalah ibadah yang suci dan
mulia, maka niat gue waktu itu cuma satu, jangan sampai ibadah yang mulia ini
dikotori dalam prosesnya. Meski itu hanya ucapan sayang kepada si calon istri
(tetap calon ya).
Well,
itu aja pembukaan dari gue. Selamat membaca dan selamat mencoba.
p.s : ilmu itu hanya
sekedar ilmu kalau gak dipraktikan, makanya dicoba ya :p
Komentar
Posting Komentar