Bertemu Teman
Lo
percaya gak sama takdir yang bisa diusahakan? Lo percaya kalau-pun surga dan
neraka kita sudah ditentukan Allah, tapi apa yang kita perbuat itu adalah
cerminan dari tujuan akhir proses panjang hidup kita? Percaya gak? (sok bijak
banget ya gue?!).
Itu
yang gue dapat dari sohib eks-kantor gue. Berita doi mau nikah dengan teman
sekantor jadi heboh (meski kantornya start-up, which is yang heboh ya itu-itu aja). Alhasil kedatangan gue kesana
yang untuk mengucapkan selamat atas rencana pernikahan juga diikuti dengan
perasaan ingin bertanya yang tinggi. (mau tahu gimana prosesnya).
Belajar
itu penting kan? Tahu teori itu bagus banget. Bahkan buat para engineer kaya gue (sok nih), meski
kadang teori itu berbeda seratus delapan puluh derajat pada saat di lapangan,
tapi tahu teori tetap satu keharusan. Meski kebanyakan teori juga gak bagus sih
yak buat kesehatan (mental lo). Bisa berwacana aja nanti!
Temen
gue ini yang pada akhir diskusinya menyarankan untuk memulai dulu! Seperti lo
tahu semua guys, nyokap dana bang gue adalah dua orang yang saling berputar
seperti loop yang tidak tahu akhirnya dimana. Hingga pada akhirnya Allah
temukan gue dengan sahabat lama ini. Sederhana sarannya tapi dalam dan
berpengaruh efeknya.
Bahwa
gue bisa kok mengusahakan takdir ini. Bahwa gue bisa melakukan sesuatu untuk
takdir yang satu ini. Bahwa kalau niat sudah memuncak, insyaAllah aka nada
pertolongan yang hadir pada saat waktu yang tepat. Maka dari sinilah semua
usaha dan doa kembali bekerja sama. Bahu membahu menenangkan hati gue yang gak
tentu karuan bentuknya. Untuk satu tujuan, kalau bisa menikah tahun ini, kenapa
gak?
Komentar
Posting Komentar